Berbeda dari kisah humor biasanya, kisah Doraemon ini membuat kalian terharu dan tersentuh. Inilah 6 kisah serial anime Doraemon yang mengharukan
Kisah anime Doraemon sarat akan komedi dan kisah konyol dari pemeran-pemerannya. Namun tidak sedikit pula yang memberikan pengajaran dan bahkan menyentuh emosi jiwa penontonnya.
Berikut merupakan episode di serial anime Doraemon yang sangat mengharukan. Bagi kalian pecinta Doraemon, kalian masih dapat menyaksikannya di RCTI setiap hari Minggu pukul 08.00 s.d. 09.00
Kakek Pohon
Alat yang digunakan: pembangkit jiwa, boneka penyemangat
Ada sebuah pohon tua yang berada di belakang sekolah. Di sanalah tempat banyak anak-anak bermain dari masa ke masa. Datanglah suatu pekerja proyek yang akan membangun tempat di sana dan akan memotong kakek pohon tersebut.
Nobita dan kawan-kawan berusaha mencegah pengerjaan proyek dengan segala macam cara, namun gagal. Pada hari terakhir, Doraemon mengeluarkan alat pamungkasnya yaitu pembangkit jiwa dan boneka penyemangat. Mereka berencana memindahkan kakek pohon ke bukit yang ada di sisi lain kota.
Kakek pohon pun berjalan melewati kota. Alih-alih berpindah, kakek pohon memberikan barang-barang kenangan milik anak-anak yang pernah bermain bersamanya waktu kecil dan sekarang telah menjadi dewasa, mulai dari layang-layang bekas yang tersangkut sampai dengan ban ayunan.
Setelah itu dia memutuskan untuk kembali ke tempat asalnya dan berpesan mengenai meskipun dirinya ditebang, kenangan bersama anak-anak akan ada sepanjang masa. Malam ditutup dengan cucuran air mata Nobita, Doraemon, Shisuka, dan kakek pohon.
Keesokan harinya pun kakek pohon telah ditebang, namun mereka mengingat pesan kakek pohon mengenai kenangan yang tidak dapat musnah.
Jaian Melindungi Nobita
Alat yang digunakan: pulpen pewujud keinginan
Takeshi atau Jaian dikenal sebagai anak yang nakal, suka menjahili teman, dan memukuli yang tidak menurut padanya. Seperti preman sekolah mungkin ya.
Nobita dan Jaian berada dalam satu kelompok untuk mengerjakan tugas. Masing-masing individu harus menuliskan kebaikan lawan dalam satu kelompokknya. Nobita beranggapan bahwa tidak ada kebaikan yang ada dalam diri Jaian mengingat Nobita selalu ditindas dan diperbudak olehnya.
Dia meminjam alat Doraemon yaitu pulpen pewujud kenyataan. Jika sifat ditulis dengan menggunakan pulpen tersebut, maka sifat tersebut akan menjadi kenyataan.
Benar saja, Nobita mengerjai Jaian dengan menulis hal yang aneh-aneh dan menguntungkan dirinya. Namun pada petang hari, Nobita dicegat oleh anak SMP yang ingin memerasnya. Dia pun merasa sangat ketakutan.
Jaian yang datang untuk menghadang anak SMP tersebut. Akhirnya, Jaian dan Nobita sama-sama dihajar oleh anak SMP tersebut. Nobita menanyakan, mengapa Gian melindungi dia dari anak SMP, padahal dia jelas akan kalah. Jaian pun menjawab dengan tegas bahwa Nobita adalah sahabatnya dan dia akan melindungi sahabatnya.
Penginapan Berhantu
Alat yang digunakan: kotak penyimpan hantu
Nobita dan kawan-kawan bertamasya ke suatu tempat. Nampaknya mereka tersesat dan menemui suatu penginapan tua yang juga dikelola oleh kakek tua. Penginapan tersebut tidak banyak laku dan segera akan menutupnya.
Tiba-tiba banyak orang datang untuk menginap ke penginapan tersebut. Karena tidak ada persiapan, kakek tersebut meminta bantuan dari Nobita dan kawan-kawan. Doraemon mengeluarkan kotak penyimpan hantu.
Hantu-hantu tersebut akan membantu mereka untuk menyiapkan segala sesuatu, mulai dari memasak, menghangatkan air, dan membersihkan kamar. Sampai di titik ini semua berjalan lancer dan pelanggan senang.
Comments
Post a Comment